Setiap perputaran tilawah kita memasuki Surat Yusuf, ada sesuatu yang kurang bila kandungan surat tersebut terlewatkan begitu saja. Sebuah untaian kisah yang indah dan memberikan kesan lebih mendalam di dalamnya. Maka cobalah untuk menikmati keindahannya dengan mempelajarinya atau setidaknya menyempatkan membaca terjemah surat tersebut dengan seksama.
Diawali dengan sebuah mimpi
seorang Yusuf kecil yang mengabarkan suatu ketetapan Allah yang akan terjadi
atas dirinya, berupa karunia dan kemuliaan yang besar. Namun kemudian yang
terjadi adalah aral cobaan silih berganti menimpanya. Berbagai kedengkian dan
tipu daya menghadangnya, tetapi semua itu setapak demi setapak justru menghantarkan
pada terwujudnya ketetapan tersebut.
Kisah Nabi Yusuf menjadi lebih
unik dan terasa berbeda, dimana kisah yang terjadi dari awal hingga akhir
disajikan dalam sebuah alur yang panjang dan berurutan. Tidak ada kisah lain
yang disajikan sedemikian runtutnya.
Keunikan lain, kisah Nabi Yusuf
terkumpul secara lengkap peristiwa demi peristiwanya pada satu tempat. Kisah
lain dalam Al Qur’an pada umumnya disajikan dengan terpisah-pisah, tersebar
dalam beberapa surat yang berbeda.
Selanjutnya, kita tidak menjumpai
kisah Nabi Yusuf di tempat lain dalam Al Qur’an kecuali pada surat tersebut,
sehingga kesan yang dirasakan lebih mendalam.
Dari beberapa keunikan ini,
memunculkan berbagai pelajaran atau ibrah yang tiada habisnya. Namun satu yang
khas dari kisah ini adalah proses demi proses yang berakhir pada kemenangan
sempurna. Mungkin bagi sebagian besar orang-orang beriman, kemenangan sempurna
baru bisa di dapat di akhirat kelak. Kehidupannya di dunia ini masih penuh
dengan berbagai cobaan. Adakalanya ajal telah menjemput tatkala kemenangan
belum tiba.
Lebih istimewa lagi, kemenangan
yang akhirnya diraih Nabi Yusuf tidak terjadi melalui keajaiban atas dasar
mukjizat semata. Pertolongan Allah kepadanya tidak diberikan dalam bentuk sulap
kemenangan berupa banjir, angin topan, letusan gunung atau gempa bumi yang membuat
musuh-musuhnya binasa tanpa ampun. Jalan menuju kemenangan menjadi lebih indah
untuk dinikmati karena melalui peristiwa demi peristiwa yang seolah-olah nature.
Satu per satu persoalan yang menimpa Nabi Yusuf diselesaikannya secara apik.
Sebagaimana halnya proses
kemenangan yang dijalani Nabi Muhammad, tidak dengan azab yang secepat kilat
membinasakan para penentangnya begitu saja, melainkan dengan proses demi proses
yang penuh dengan strategi, kesabaran dan pengorbanan yang indah untuk
disajikan sebagai pelajaran kepada kita. Hanya jika perjuangan Nabi Muhammad
adalah sebuah potret perjuangan jama’i, pada Nabi Yusuf di dapat sebuah potret
perjuangan individu. Seorang diri yang menghadapi satu per satu persoalan yang
menimpanya. Berbekal hikmah dan ilmu yang dikaruniakan Allah, seorang terlunta-lunta
yang akhirnya menaklukkan sebuah negara besar.
Tidak dengan bertarung untuk mengalahkan
satu per satu dari mereka, namun hanya menempatkan diri pada posisi mengambil
hati-hati itu. Menaklukkan berbagai tipu daya tidak dengan menghinakan mereka,
melainkan merengkuh mereka bersama-sama dalam suatu kemenangan.Tipu daya Allah
membuat suatu kemenangan yang seolah mustahil, ternyata begitu mudah terwujud.
Maka kisah ini layak dijuluki sebagai
ahsanul qashash (kisah yang terbaik), serta membuat kita terhanyut dalam
keharuan happy endingnya, di kala kita juga tengah merindukan sebuah
kemenangan sempurna untuk umat ini. (dakwatuna)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar