Minggu, 17 November 2013

Syiah, Republika dan Aher


Syi’ah! Tak tahu lagi ungkapan apa yang masih tersisa untuk sebuah kata ini.

Di satu sisi kerinduan akan ukhuwah dan persaudaraan membuat kita terpaksa mengesampingkan perbedaan manhaj meski di tengah kekhawatiran sisi-sisi aqidah yang terkorbankan. Anggaplah dalam kondisi darurat di mana permasalahan yang membelit umat ini begitu pelik, untuk sementara bisa memaklumi dan menahan diri demi agenda-agenda yang lebih penting. Sebagaimana yang dikatakan Ustadz Bachtiar Nashir, saling bekerjasama dalam perkara-perkara yang disepakati tanpa mengorbankan aqidah kita masing-masing. Namun realistiskah ini?

Di sisi lain, terlalu berat sekedar mempertahankan sebuah kata ‘husnuzhan’ di tengah datangnya arus yang begitu  deras yangkita rasakan tentang pengkhianatan, kekejaman, fitnah yang teramat semena-mena dari mereka. Semakin berat untuk bertahan pada keyakinan bahwa itu hanyalah sekedar isu, rumor atau adu domba untuk memecah belah kita.

Ketika kita sudah sulit untuk menggambarkan kezhaliman apa yang menimpa saudara-saudara kita di Mesir, empati datang dari seluruh penjuru dunia, namun di tengah keperihan ini, berbagai situs Syi’ah berpesta pora di atas kepedihan ini, menambahkan dengan berbagai fitnah dan celaan yang seolah tak dapat dipercaya bila semua itu tega dilakukan apalagi mereka yang mengaku muslim.

Bukan sekedar rumor dari jauh, sebuah tulisan di blog ini pernah di pelintir oleh sebuah blog Syi’ah terkemuka, diputarbalikkan untuk tujuan yang bertentangan dengan misi tulisannya sendiri. Jika mereka mengutip, membantah atau mengkoreksi, saya anggap tak menjadi soal.

Satu yang menjadi bukti tentang apa sebenarnya mereka, hingga Harian Republika edisi Ahad 17 November 2013 harus menyediakan sebuah kolom yang tak biasa seperti ini:

RALAT DAN PERMOHONAN MAAF

Terdapat kesalahan fatal dalam berita berjudul Peringatan Asyura Berjalan Aman yang dimuat di Harian Republika edisi Sabtu, 16 November 2013. Dalam berita itu disebutkan bahwa Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menghadiri peringatan Asyura di aula Al-Muthahari, Jalan Kiaracondong, Bandung. Faktanya, Ahmad Heryawan tidak pernah menghadiri acara tersebut.

Dengan ini kami meralat berita tersebut dan menyatakan bahwa berita tersebut tidak benar.bantahan atas berita itu juga dimuat dalam Harian Republika edisi Ahad, 17 November 2013.

Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada pembaca dan khususnya kepada Bapak Ahmad Heryawan atas kesalahan tersebut. Kami pun akan mengambil langkah-langkah internal agar kesalahan serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Klarifikasi dari pihak Aher bisa dibaca di:
Islamedia - Di tengah-tengah kesibukannya memimpin Jabar, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dikejutkan dengan pemberitaan yang menyebutkan bahwa dirinya telah menghadiri perayaan Asysyura pada Hari Kamis 14 November yang bertempat di Kampus Muthahari, Bandung. Berita tersebut termuat pada harian Republika edisi hari ini (16/11) pada halaman 3, tertulis bahwa Gubernur Jabar ikut menghadiri dan memberikan sambutan pada perayaan Asysyura di Muthahari Bandung. Berikut cuplikan berita tersebut:
"Sementara, acara di aula Muthahari dihadiri oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan. Dalam Sambutannya, Gubernur meminta semua pihak agar saling menghormati satu sama lain dan mengembangkan pemahaman ajaran agama yang benar."

Saat dikonfirmasi langsung, kepada redaksi Islamedia, Ahmad Heryawan yang juga tengah merawat Ayah mertuanya yang sedang sakit, mengatakan pada hari Kamis 14 November 2013 yang bertepatan dengan 10 Muharam dirinya memiliki agenda padat semenjak shubuh hingga malam hari dan tidak pernah menghadiri perayaan Asysyura yang diselenggarakan IJABI sebagaimana yang diberitakan Harian republika.

Berikut agenda Ahmad Heryawan pada hari Kamis 14 November :

1. Sebelum Subuh sahur bersama PUI,

2. Pukul 8 pagi Upacara HUT ke 68 Korps Brimob Polri dan penyerahan hibah kendaraan bermotor dari Gub. Jabar di mako Brimob cikeruh Jatinangor,

3. Jam 10 Seminar bertema 'Menuju Jabar sebagai Provinsi Termaju Tahun 2025' di Hotel Preanger Bandung,

4. pukul 14.30 menerima Penghargaan Pendekar Kelas 1/Pembina Tingkat 1, Pencak Silat,

5. Pukul 17.45 buka bersama di Pakuan,

6. Pukul 19.30 - 23.00 memberikan sambutan dalam tabligh akbar dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1435H tk Provinsi Jabar di Masjid Raya Bandung Prov. Jabar.

Demikian agenda Aher pada tanggal 14 November semenjak pagi hingga malam. Oleh karena itu, Sangat disayangkan adanya berita keliru mengenai kehadiran lulusan Fakultas Syariah Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA).  (ismed)

Tidak ada komentar: