Syi’ah! Tak tahu lagi ungkapan apa yang masih tersisa untuk sebuah kata
ini.
Di satu sisi kerinduan akan ukhuwah dan persaudaraan membuat kita terpaksa
mengesampingkan perbedaan manhaj meski di tengah kekhawatiran sisi-sisi aqidah
yang terkorbankan. Anggaplah dalam kondisi darurat di mana permasalahan yang
membelit umat ini begitu pelik, untuk sementara bisa memaklumi dan menahan diri
demi agenda-agenda yang lebih penting. Sebagaimana yang dikatakan Ustadz
Bachtiar Nashir, saling bekerjasama dalam perkara-perkara yang disepakati tanpa
mengorbankan aqidah kita masing-masing. Namun realistiskah ini?
Di sisi lain, terlalu berat sekedar mempertahankan sebuah kata ‘husnuzhan’
di tengah datangnya arus yang begitu deras
yangkita rasakan tentang pengkhianatan, kekejaman, fitnah yang teramat
semena-mena dari mereka. Semakin berat untuk bertahan pada keyakinan bahwa itu
hanyalah sekedar isu, rumor atau adu domba untuk memecah belah kita.
Ketika kita sudah sulit untuk menggambarkan kezhaliman apa yang menimpa
saudara-saudara kita di Mesir, empati datang dari seluruh penjuru dunia, namun
di tengah keperihan ini, berbagai situs Syi’ah berpesta pora di atas kepedihan
ini, menambahkan dengan berbagai fitnah dan celaan yang seolah tak dapat
dipercaya bila semua itu tega dilakukan apalagi mereka yang mengaku muslim.
Bukan sekedar rumor dari jauh, sebuah tulisan di blog ini pernah di
pelintir oleh sebuah blog Syi’ah terkemuka, diputarbalikkan untuk tujuan yang
bertentangan dengan misi tulisannya sendiri. Jika mereka mengutip, membantah
atau mengkoreksi, saya anggap tak menjadi soal.
Satu yang menjadi bukti tentang apa sebenarnya mereka, hingga Harian
Republika edisi Ahad 17 November 2013 harus menyediakan sebuah kolom yang tak
biasa seperti ini:
RALAT DAN PERMOHONAN MAAF
Terdapat kesalahan fatal dalam berita berjudul Peringatan Asyura Berjalan
Aman yang dimuat di Harian Republika edisi Sabtu, 16 November 2013. Dalam berita
itu disebutkan bahwa Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menghadiri peringatan
Asyura di aula Al-Muthahari, Jalan Kiaracondong, Bandung. Faktanya, Ahmad
Heryawan tidak pernah menghadiri acara tersebut.
Dengan ini kami meralat berita tersebut dan menyatakan bahwa berita
tersebut tidak benar.bantahan atas berita itu juga dimuat dalam Harian
Republika edisi Ahad, 17 November 2013.
Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada pembaca dan khususnya kepada
Bapak Ahmad Heryawan atas kesalahan tersebut. Kami pun akan mengambil
langkah-langkah internal agar kesalahan serupa tidak terjadi lagi di kemudian
hari.
Klarifikasi dari pihak Aher bisa dibaca di:
Islamedia -
Di tengah-tengah kesibukannya memimpin Jabar, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan
dikejutkan dengan pemberitaan yang menyebutkan bahwa dirinya telah menghadiri
perayaan Asysyura pada Hari Kamis 14 November yang bertempat di Kampus
Muthahari, Bandung. Berita tersebut termuat pada harian Republika edisi hari
ini (16/11) pada halaman 3, tertulis bahwa Gubernur Jabar ikut menghadiri dan
memberikan sambutan pada perayaan Asysyura di Muthahari Bandung. Berikut
cuplikan berita tersebut:
"Sementara, acara
di aula Muthahari dihadiri oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan. Dalam
Sambutannya, Gubernur meminta semua pihak agar saling menghormati satu sama
lain dan mengembangkan pemahaman ajaran agama yang benar."
Saat dikonfirmasi langsung, kepada redaksi Islamedia, Ahmad Heryawan yang juga tengah merawat Ayah mertuanya yang sedang sakit, mengatakan pada hari Kamis 14 November 2013 yang bertepatan dengan 10 Muharam dirinya memiliki agenda padat semenjak shubuh hingga malam hari dan tidak pernah menghadiri perayaan Asysyura yang diselenggarakan IJABI sebagaimana yang diberitakan Harian republika.
Berikut agenda Ahmad Heryawan pada hari Kamis 14 November :
1. Sebelum Subuh sahur bersama PUI,
2. Pukul 8 pagi Upacara HUT ke 68 Korps Brimob Polri dan penyerahan hibah kendaraan bermotor dari Gub. Jabar di mako Brimob cikeruh Jatinangor,
3. Jam 10 Seminar bertema 'Menuju Jabar sebagai Provinsi Termaju Tahun 2025' di Hotel Preanger Bandung,
4. pukul 14.30 menerima Penghargaan Pendekar Kelas 1/Pembina Tingkat 1, Pencak Silat,
5. Pukul 17.45 buka bersama di Pakuan,
6. Pukul 19.30 - 23.00 memberikan sambutan dalam tabligh akbar dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1435H tk Provinsi Jabar di Masjid Raya Bandung Prov. Jabar.
Demikian agenda Aher pada tanggal 14 November semenjak pagi hingga malam. Oleh karena itu, Sangat disayangkan adanya berita keliru mengenai kehadiran lulusan Fakultas Syariah Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA). (ismed)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar