Minggu, 13 Oktober 2013

Imam Asy Syahid Al Buthi Muncul Lagi Di MTA

Untuk kesekian kalinya nama Imam Asy Syahid Al Buthi disebut di Radio MTA, tepatnya siaran ulang Jihad Pagi Majelis Tafsir Al Qur’an tanggal 1 September 2013 dengan nara sumber dr. Joserizal Jurnalis Presidium MER-C. Kalau tidak salah, Imam Asy Syahid Al Buthi adalah seorang ulama dari Suriah yang terkenal dengan kitabnya yang berjudul Syafi’i Bukanlah Sebuah Madzhab Tetapi Suaminya Bu Wulan Guru TK (mohon kalau salah dikoreksi ya).
 
Video ceramah tersebut diberi judul Pergolakan di Timur Tengah dan dapat diunduh di www.youtube.com/watch?v=rodgcsxuPHE. Mengenai apa yang disebut oleh dr. Joserizal sebagai Arab Winter (mungkin istilah ini kurang tepat, lebih tepatnya Arab Summer kali). Tapi kalau menyimak uraian secara keseluruhan serta momennya, ceramah dr. Joserizal sepertinya spesifik ke masalah kudeta Mesir disamping Suriah. Apakah dr. Joserizal Jurnalis sedang melakukan Road Show propaganda mendukung kudeta Mesir yang memang sedang musimnya, tentu saja tidak (maksudnya tidak ngaku). Memang tumben MTA  peduli amat pada masalah kudeta Mesir ini, sejak jaman Bahula MTA bukan spesialisnya mengurusi isu-isu beginian.

dr. Joserizal memuji bahwa Mesir, Libya dan Suriah adalah negara dengan kekuatan militer sangat kuat, tapi mungkin beliau lupa menyebutkan bahwa kekuatan militer Mesir yang sangat ‘kuat’ itu juga ditopang oleh bantuan puluhan milyar dollar dari Amerika Serikat tiap tahunnya. Kemudian dr. Joserizal juga memberikan pujian kepada negara-negara tersebut mengenai sikapnya terhadap Israel yang ‘jelas’. Pujian dr. Joserizal memang betul sekali, sikap penguasa Mesir terhadap Israel memang sangat ‘jelas’, apalagi pada masa kekuasaan Hosni Mubarak. Kalau sikap Basyar Asad terhadap Israel juga ‘jelas’, belum pernah menembakkan sebutir peluru pun ke Israel.

Namun pesan yang paling bermakna yang disampaikan dr. Joiserizal adalah agar kita tidak menari di atas genderang yang ditabuh orang lain. Coba bayangkan, seandainya Zionis mempunyai gawe dengan membuat kerusuhan di Ambon, kaum muslimin di sana banyak yang menjadi korban dan sangat membutuhkan pertolongan. Kemudian dr. Joserizal tidak sudi datang ke Ambon sehingga kaum Muslimin terheran-heran kenapa dr. Joserizal tidak mau membantu ke sana, tetapi malah sibuk melakukan kegiatan di tempat lain. Maka jawabnya tentu saja karena dr. Joserizal tidak mau mengikuti begitu saja skenario Zionis yang mendesain huru-hara Ambon. Sehingga lebih suka melakukan kegiatan di tempat lain yang merupakan program dan inisiatif yang dibuatnya sendiri.

Namun yang harus diingat, perjuangan umat ini skenarionya memang bukan berasal dari diri kita sendiri, bahkan untuk menciptakan kemanfaatan atau kemudharatan sebesar dzarrah pun kita tidak mampu. Tidak selamanya perjuangan ini melalui fase kemenangan yang penuh gemilang, adakalanya umat ini terpuruk ke titik nadhir dan menjadi bulan-bulanan tak berdaya. Dalam keadaan demikian pun bukan berarti musuh-musuh Islam ini sedang hebat, namun sepenuhnya hanyalah tipu daya Allah atas musuh-musuhnya. Kemenangan dan kekalahan dipergilirkan Allah untuk menguji siapa yang terbaik amalnya dari hamba-hambaNya. Tugas kita bukan menciptakan kemenangan atau menabuh genderang kehidupan ini, namun beramal yang terbaik yang kita mampu. Maka bagi dr. Joserizal hendaknya disadari agar amal-amal beliau yang senantiasa dibangga-banggakan itu jangan sampai menjadi hijab antara dirinya dan RabbNya.

Dan sayang sekali warga MTA belum sempat menghadirkan Imam Asy Syahid Al Buthi untuk memberikan tausiyahnya. Sehingga yang hadir pada Silatnas MTA kemarin adalah Al Imam Al Buthiyono (eh keliru, maksudnya Budiyono Pak Wapres).

Tidak ada komentar: