Kemenangan Yang Bertolak Dari
Suatu Keterpurukan
Sebuah drama atau film menjadi
enak ditonton manakala alur cerita yang dijalani ‘Sang Lakon’ tidaklah bertabur
keberhasilan yang mudah. Bahkan, ‘Sang Lakon’ senantiasa digambarkan bergelut
dengan kesulitan yang berat, lawan yang jauh melebihi kekuatannya dan misi yang
seolah-olah tidak mungkin dilampaui. Baru pada akhir cerita, ketidakmungkinan
tersebut berbalik menjadi kemenangan yang gemilang.
Demikian pula kesempurnaan
tegaknya Dinul Islam di muka bumi ini tidaklah bertolak dari kebesaran Bani
Umayah, Bani Abasiyah, atau kedigdayaan imperium Turki Utsmani. Akan tetapi rangkaian
cerita ini menjadi lebih menarik manakala kemenangan justru bertolak dari
puncak keterpurukan. Ketika fitnah dan tipu daya demikian sengit, bumi yang
dipijak terasa demikian sempit, yang dihadapi adalah kedigdayaan yang sama
sekali tak berimbang, dari kondisi seperti inilah Allah menunjukkan kekuasaanNya
yang tiada tara. Kemenangan yang sempurna menjadi hadiah yang disimpan untuk
generasi yang berada di ujung usia umat ini.
Pada saat musuh-musuhNya merasa
semua yang direncanakan telah berada di pintu gerbang keberhasilan, kemenangan
yang dituju tinggal selangkah lagi, tiba-tiba mereka terbelalak, ternyata
mereka lengah atas apa yang sebenarnya terjadi.
Ya Allah, semoga Engkau
menjadikan kedhaliman dan tipu daya yang menimpa kami menjadi wasilah yang
mendekatkan kepada kemenangan yang Engkau janjikan dan senantiasa menjadi kabar
gembira di antara duka dan keterpurukan kami, tegaknya dien ini atas semua
tempat yang ada timur dan baratnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar